Rabu, 15 Februari 2012

WASPADA! KEDOK MERUSAK GENERASI MUSLIM DIBALUT HARI KASIH SAYANG (V-DAY)

Bulan februari bagi sebagian kalangan menjadi bulan yang spesial dan ditunggu-tunggu. Karena disana terdapat suatu hari yang KATANYA hari kasih sayang (Valentine’s day), namun yang kerap terjadi adalah hari sayang-sayangan, mesra-mesraan atau lebih jauh dari itu yaitu sex party (pesta sex). Mereka yang tidak memiliki ikatan pernikahan yang sah melakukan berbagai macam cara untuk mengungkapkan kasih sayangnya, mereka tidak peduli sekalipun itu bertentangan dengan norma dan agama demi memeriahkan Valentine’s day. Menurut mereka,  perayaan valentine’s day  dianggap sebagai suatu gaya hidup (life style) ngetrend, tidak kampungan yang sesuai dengan era-kekinian (modern). Padahal kita lihat kebiasaan itu merupakan budaya hedonisme-alias bersenang-senang, berhura-hura, berpoya-poya yang sarat akan pelanggaran norma agama. Ini merupakan budaya Barat yang tidak cocok dengan budaya bangsa kita. Namun, sangat disayangkan banyak generasi muslim bahkan yang bergelar sebagai intelektual yang kerap terjebak dengan budaya Valentine’day ini.
Menurut sejarahnya, dalam Longman Dictionary Contemporary English New Edition, “Valentine means a greeting cart sent to arrive on saint Valentine’s day (February 14th), declaring one’s love for some one.” Terjemahan bebasnya adalah valentine berarti pengiriman kartu ucapan selamat menandai tibanya hari Saint Valentine (mulai tanggal 14 februari), atau pernyataan cinta seseorang pada seseorang yang dicintainya. Realitasnya, perwujudan dari perayaan valentine’s day ini dikemas dengan hal-hal yang bertentangan dengan budaya bangsa indonesia, terlebih lagi dengan aturan Islam.
Seharusnya, generasi muslim ini tidak terjebak dengan hal-hal demikian, karena islam tidak mengajarkannya. Islam menganjurkan untuk berkasih sayang asalkan tidak bertentangan  dengan SYARIAT ISLAM. Akibatnya, ketika syariat islam dilanggar banyak terjadi kemadharatan. Termasuk dalam perayaan V-day ini, banyak sekali pemahaman yang bisa merusak generasi muslim, diantaranya:
1.      Perusakan akidah generasi muslim
Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan istilah “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata tersebut ditujukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Ritual yang menjamur di kalangan remaja saat merayakan V-day mereka suka mengucapkan “to be my Valentine dengan kata lain  kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”, alias kita menyekutukan Allah dengan manusia.(Na’udzubillah)
2.      Aktivitas yang mubadzir
Ketika V-day  tiba, aktivitasnya tidak lebih dari hura-hura yang menghamburkan waktu, uang dan tenaga yang dipakai untuk aktifitas tidak jelas maslahatnya bahkan tidak sesuai dengan norma dan aturan agama dan seringkali hal itu membuat  lalai  para generasi muslim terhadap tugasnya sebagai pewaris generasi di masa yang akan datang.
3.      Mendekati zina
Ada yang beranggapan bahwa  dalam merayakan V-day melakukan maksiat seperti seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang. Na’udzu billah min dzalik.
Padahal mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya. Allah Ta’ala berfirman,
  
 “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang.
4.      Tasyabuh (menyerupai suatu kaum)
Dalam islam tidaklah ada istilah perayaan V-day, karena v-day bukan berasal dari islam melainkan dari Nasrani dan para penyembah paganisme, maka dari itu mengikutinya berarti tasyabuh/menyerupai suatu kaum, dan hukumnya adalah haram, berdasarkan sabda nabi yang artinya “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk di dalamnya (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)
Berkasih sayanglah, karena  dalam Islam hal itu  merupakan fitrah setiap manusia yang bersifat abadi. Setiap saat Islam menganjurkan untuk saling berkasih sayang antar sesamanya. Islam tidak mengajarkan agar berkasih sayang hanya dalam waktu sehari saja, itupun sampai melanggar aturan agama. Islam mengajarkan agar berkasih sang dengan sesama manusia secara terus menerus sepanjang hidupnya (the whole of life). Rasulullah saw. Menegaskan dalam hadisnya beliau bersabda: “Tidak dikatakan beriman salah seorang di antara kamu jika kamu tidak mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” Allah swt. berfirman: “Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah tegas terhadap orang kafir, dan berkasih sayang sesama mereka.” (Q.S. al-Fath: 29)
Wahai generasi muslim, jelas sudah mana yang haq dan mana yang bathil. Valentine’s day dalam pandangan islam adalah perbuatan yang haram untuk di ikuti, karena ia merupakan ritual yang bukan berasal dari islam dan sangat bertentangan dengan akidah islam. Rasulullah SAW telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, ”Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut” (HR. At-Tirmidzi). Ibnu Qayyim al-Jauziyah juga berkata, ”Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM“.
Masih ingatkah konsekuensi  jika status perbuatan hukumnya haram? Silahkan menghisab diri sendiri.

By. Supartini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat anda mengenai Blog ini???