Rabu, 15 Februari 2012

Virus V-Day Mematikan Generasi Umat

Berbicara bulan Februari, banyak sekali orang yang berpendapat bahwa bulan ini merupakan bulan yang spesial, karena adanya Valentine day (V-day) di tanggal 14 Februari. Bagi mereka yang merayakan, menjadikan tanggal 14 tersebut sebagai hari kasih sayang. Sungguh bagi mereka hal tersebut menjadi kesempatan untuk mengungkapkan dan mencurahkan rasa kasih sayang pada pasangan mereka.
Pada realitasnya V-day sama sekali tidak ada hal positif. Bahkan sangat terlihat sekali bahwa V-day adalah perayaan yang sangat negatif. Sebuah jajak pendapat oleh Assumption university pada 2007 mengatakan, Sepertiga dari 1.578 gadis usia belasan tahun di Thailand menyatakan bahwa mereka siap berhubungan seks di Hari Valentine bila pacar mereka memintanya.Survey lain yang dilakukan oleh Universitas Thai terhadap 1.222 pemudi menemukan, 11 persen dari mereka berencana menyerahkan keperawannanya pada malam valentine (Kompascomunity.com, 14/02/07). Bahkan Di Indonesia pun tak jauh berbeda, hal tersebut dilihat dari penjualan Kondom di hari Valentine, ‘Biasa Boss, buat palentin dae’ kata Kang Im,sambil menata tumpukan kondom dalam sebuah kotak kardus. Jelang Februari ini, toko “obat kuat” di bilangan terminal Ciawi Bogor yang dia jaga, menambah stok kondom. Menurutnya, kondom sudah menjadi salah satu komoditas laris jelang valentine’s Day, yang dihebohkan tiap tanggal 14 Februari. (Media Umat edisi 29, februari 2010 hal 18) sungguh ironi. Hal tersebut menandakan bahwa di Indonesia banyak yang melakukan freesex. Jika mereka telah memiliki ikatan pernikahan, untuk apa mereka memakai kondom?selain itu Turut laris pula pada tanggal 12-15 Februari, penginapan dikawasan Puncak, utamanya yang kelas bawah. Misalnya losmen-losmen di kawasan Gang semen, yang sudah lama populer sebagai kawasan mesum kelas murahan (Media Umat edisi 29, februari 2010 hal 18).
Menurut dr. Andik Wijaya SMSH, seorang seksolog asal Surabaya, Valentine’s Day menimbulkan bahaya besar yang mengintai para remaja Indonesia. Mulai dari penularan HIV/AIDS hingga kehamilan tak dikehendaki. Suasana Valentine’s Day memang sengaja didesain agar erotis. Salah satunya dengan pembudayaan coklat sebagai sweetgift of Valentine’s Day. Menurut penelitian, coklat mengandung zat kimia Phenylethylamine dan seratonin . keduanya memacu gairah ekstasedan erotis. Efeknya, meningkatkan kegembiraan dan stamina. Karena itu coklat mempunyai reputasi sebagai zat aphrodisiac(http://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat)
Hasil temuan yang diambil dari tulisan http://hizbut-tahrir.or.id/2012/02/04/seks-bebas-makin-liar/ yaitu Jody (bukan nama sebenarnya) salah satu pembeli kondom merek terkenal mengatakan alat kontrasespsi tersebut dipakai untuk pesta. “Kan malam Valentine,” katanya. “Biar aman,” tambah pemuda yang termakan kampanye menyesatkan safe sex (seks aman, baca: berzina jadi lebih leluasa karena merasa aman dari kehamilan dan tertular HIV/AIDS).
Fakta diatas dapat kita kaitkan dengan akibat-akibat dari kegiatan yang dilakukan di V-day, “dari data yang kami himpun, dari 100 remaja, 51 remaja perempuannya sudah tidak lagi perawan,” ungkap Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) Sugiri syarief kepada sejumlah media dalam Grand Final Kontes  Rap dalam memperingati Hari AIDS sedunia. Menurut data yang dikumpulkan BKKBN selama kurun waktu 2010, di Surabaya , remaja perempuan lajang yang kegadisannya sudah hilang mencapai 54 persen, di Medan 52 persen, di Bandung 47 persenm dan Yogyakarta 37 persen.Perayaan Vday yang kebanyakan didominasi oleh remaja yang notabene Generasi penerus benar-benartelah merusak moral yang dimiliki oleh generasi muda.Bahkan V-day telah dianggap sebagai hal yang lumrah dan menjadi perayaan yang wajib untuk digembar-gemborkan. Bahkan media elektronik maupun media cetak mengekspos V-day dengan mengadakan acara maupun tulisan-tulisan yang berbau kasih sayang special di V-day. Tidak hanya berhenti sampai disitu, banyak tempat-tempat public yang mendekorasi ruangannya dengan nuansa merah jambu yang beridentik dengan V-day. Bahkan banyak beredar aksesoris maupun barang yang berhiaskan merah jambu dan hati yangmana hal tersebut bertujuan sebagai ajimumpung menjelang V-day. Sehingga banyak pemuda-pemudi yang tertarik dalam membelinya.
Ironinya adalah banyak mahasiswa sebagai generasi intelektual pun ikut merayakannya.Padahal jika menilik dari sejarah kemunculan V-day itu sendiri, tidak ada sama sekali values (nilai-nilai) Islam didalamnya. Yang  ada adalah keidentikan budaya dari orang-orang kafir!!! Sehingga Vday adalah salah satu kebudayaan-kebudayaan yang jauh dari Islam- yang sengaja dimasukkan ke Indonesia, sehingga terjadilah pencampuran budaya (akulturasi). Adanya akulturasi barat ini merupakan upaya dalam menghancurkan moral generasi muda. Akulturasi ini dapat masuk dengan mudah ke negeri kita karena akibat dari adanya kerusakan pada sistem yang ada di indonesia yang mana telah memberikan kebebasan pada masyarakat, tanpa adanya batasan-batasan dan tanpa melihat apakah hal tersebut sesuai dengan syari’at islam atau tidak, bahkan seakan-akan menjadikannya sebuah yang agung. Menjadikannyasebagaihari yang wajibuntukdiksploitasikan, padahalbukanbudaya Islam!.Bukankah negara kita ini adalah negarayang mayoritas warganya adalah Islam!
Katakanlah, ‘Hai orang-orang kafir, Akutidakakanmenyembahapa yang kamusembah. Dan kamubukanpenyembahTuhan yang Akusembah. Dan Akutidakpernahmenjadipenyembahapa yang kamusembah. Dan kamutidakpernah (pula) menjadipenyembahTuhan yang Akusembah.Untukmujagamamu, danuntukkulah, agamaku.” (Al-Kafirun: 1-6)
Sungguh ironis sekali keadaan Generasi muda sekarang ini, akibat dari salah satu budaya negatif yang masuk ke negara ini. Menjadi sangat penting dan urgent bagi kita sebagai agent of change  untuk mengetahui fakta tersebut dan menyadarkan teman-teman kita yang akan, sedang,atau telah terjerumus pada hal-hal yang jauh dari nilai Islam. Dengan mengkaji Islam sebagai pengatur seluruh aspek kehidupan(termasuk Pergaulan), ikut mengajak teman-teman kita dan menerapkannya sungguh akan membuat perubahan pada negara ini walau peran kita hanya kecil. Sungguh Islam tidak akan membawa kita kepada hal-halyang negatif, tetapi akan membuat diri kita menjadi generasi muda yang intelektual dan berakhlak baik. Wahai generasi muda, generasi Intelektual, mari kita bergerak aktif dalam merubah diri kita, orang lain dan Kehidupan ini sesuasi dengan ajaran Rasulullah. Akankah kita hanya menjadi penonton dalam hal kebaikan ??? atau menjadi pemain aktif yang ternyata bayarannya adalah pahala, tiket menuju surga Allah.  Wallahua’lambishshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat anda mengenai Blog ini???