PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kelarutan senyawa dala suatu pelarut dinyatakan sebagai jumlah gram
zat terlarut dalam 100mL pelarut pada 25oC. Senyawa akan larut dala
suatu pelarut jika kekuatan atraktif antara kedua molekul (zat terlarut dan zat
pelarut) adalah sesuai atau disukai. Yang polar larut dalam pelarut polar, dan
sebaliknya. Jadi sifat kepolaran senyawa, zat terlarut maupun pelarut, merupakan
dasar paling penting
dalam proses pelarutan. Kepolaran ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifannya kecil atau sama, misalnya C-C, C-H; sedangkan senyawa polar terdapat perbedaan keelektronegatifan besar seperti pada C-O, C-N, C-X. Demikian pula diantara molekul yang mengandung O-H atau N-H akan terjadi ikatan hydrogen (antarmolekul) sangat menentukan kelarutan.
dalam proses pelarutan. Kepolaran ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifannya kecil atau sama, misalnya C-C, C-H; sedangkan senyawa polar terdapat perbedaan keelektronegatifan besar seperti pada C-O, C-N, C-X. Demikian pula diantara molekul yang mengandung O-H atau N-H akan terjadi ikatan hydrogen (antarmolekul) sangat menentukan kelarutan.
Ekstraksi adalah metoda pemisahan yang melibatkan proses pemindahan
satu atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa lain dan didasarkan kepada
prinsip kelarutan. Jika kedua fasa tersebut adalah zat cair yang tidak saling
bercampur, disebut ekstraksi cair-cair.
Keberhasilan pemisahan sangat tergantung pada perbedaan kelarutan
senyawa tersebut dalam kedua pelarut. Secara umum prinsip pemisahannya adalah senyawa
tersebut kurang larut dalam pelarut pelarut yang satu dan sangat larut dalam
pelarut lainnya.
Corong pisah adalah alat untuk melakukan ekstraksi cair-cair, yaitu
proses pengocokan sistem dua pelarut, supaya proses partisi bisa berjalan lebih
cepat. Setelah dibiarkan beberapa lama sampai kedua pelarut terpisah dengan
baik, baru dilakukan pemisahan salah satu pelarut. Identifikasi pelarut bagian
atas dan bawah, ditentukan atas dasar perbedaan kerapatan. Kerapatan yang besar
ada dibagian bawah.
Kafein (C8H10N4O2) merupakan senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit
yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein termasuk alkaloid golongann purin. Kafein
adalah sebuah senyawa organik heterosiklik aromatik, yang terdiri dari cincin pirimidina dan cincin imidazola yang bergandeng sebelahan.
DASAR TEORI
A.
Ekstraksi
Ekstraksi adalah metoda pemisahan yang melibatkan proses pemindahan
satu atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa lain dan didasarkan kepada
prinsip kelarutan. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi
yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Ekstraksi merupakan proses
pemisahan suatu bahan dari campurannya, ekstraksi dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam
campuran. .Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah tipe sampel,
jumlah melakukan ekstraksi, tipe pelarut.
Keberhasilan pemisahan sangat tergantung pada perbedaan kelarutan
senyawa tersebut dalam kedua pelarut. Secara umum prinsip pemisahannya adalah
senyawa tersebut kurang larut dalam pelarut yang satu dan sangat larut di
pelarut lainnya. Air banyak dipakai dalam sistem ekstraksi cair-cair senyawa
organik, karena banyak senyawa organik yang bersifat ion atau sangat polar yang
cukup larut dalam air. Pelarut lainnya adalah pelarut organik yang tidak
bercampur dengan air (yaitu bukan dari
golongan alkohol dan keton). Dalam sistem ekstraksi ini akan dihasilkan dua
fasa yaitu fasa air (aqueous) dan fasa organik.
Beberapa pelarut
yang biasa digunakan dalam ekstraksi
Macam-macam ekstraksi
1. Ekstraksi cair-cair
Ekstraksi yang lebih dikenal dengan ekstraksi
solven. Ekstraksi ini merupakan proses yang umum digunakan dalam skala
laboratorium maupun skala industri. Ekstraksi cai-cair sangat berguna untuk
memisahkan analit yang dituju dengan cara melakukan partisi sampel antara dua
pelarutyang tidak saling campur. Salah satu fasanya seringkali berupa air dan
fasa yang lain berupa senyawa organik.
2. Ekstraksi asam-basa
Ekstraksi
ini didasarkan pada sifat asam dan basa senyawa organik, disamping
kelarutannya. Senyawa asam atau basa organik direaksikan dengan basa atau asam
sehingga membentuk garamnya. Garam ini tidak larut dalam pelarut organik (non
polar) tetapi larut baik dalam air. Ekstraksi basa, dikembangkan untuk isolasi
kopalen asam organik dari campurannya, juga kovalen basa organik (alkaloid)
yang diekstraksi dengan asam mineral dengan cara titrasi.
3. Ekstraksi padat cair
Proses pemisahan kimia yang bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa kimia dari matriks
padatan ke dalam cairan.
B.
Kafein
Kafein (C8H10N4O2), ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein termasuk alkaloid golongann purin. Kafein adalah sebuah senyawa organik heterosiklik aromatik, yang terdiri dari cincin pirimidina dan cincin imidazola yang bergandeng sebelahan. kafein merupakan salah satu dari dua grup basa
nitrogen. Kafein
merupakan golongan yang membentuk nitrogen basa-nitrogen basa, termasuk kedua
golongan basa nukleat. Dua dari keempat deoxyribonucleotide dan dua dari
keempat ribonucleotide, yang merupakan bahan bangunan pokok dari DNA dan RNA,
adalah purina. Berikut adalah struktur
kafein.
Teh seduh memiliki berbagai tingkat kandungan kafein tergantung pada jenis
tehnya.Teh putih (white tea) memiliki kandungan kafein paling sedikit,
sedangkan teh hijau dan teh hitam biasanya memiliki kandungan kafein yang lebih
tinggi. Dalam setiap jenis teh, kadar kafein bervariasi tergantung pada
campuran, ukuran daun, dan waktu penyeduhan.Teh celup biasanya memiliki kadar
kafein yang lebih sedikit daripada teh tanpa kantung karena ukuran dan kualitas
daunnya. Sedangkan
teh herbal secara alami bebas dai kandungan kafein.
Secangkir teh abapila diseduh menggunakan air dingin akan menghasilkan
kafein yang kecil dibandingkan dengan menyeduh teh dengan air panas. Sebagian besar kafein diekstrak dari daun
pada menit-menit pertama penyeduhan. Seduhan kedua akan mengandung kafein yang
lebih sedikit daripada seduhan pertama.
C.
Corong Pisah
Corong
pisah adalah alat untuk melakukan ekstraksi cair-cair, yaitu proses pengocokan
sistem dua pelarut, agar supaya proses partisi bisa berjalan lebih cepat.
Setelah dibiarkan beberapa lama sampai kedua pelarut terpisah dengan baik, baru
dilakukan pemisahan salah satu pelarut. Identifikasi pelarut bagian atas dan
bawah, ditentukan atas dasar perbedaan kerapatannya (g/mL). Kerapatan yang besar ada dibagian bawah.
Proses penyaringan, merupakan bagian penting dalam pemisahan zat padat dari
larutan atau zat cair.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A.
Alat-Alat yang
Digunakan
No
|
Alat
|
Jumlah
|
1
|
Corong Pisah
|
1
|
2
|
Erlenmeyer
|
2
|
3
|
Spatula
|
2
|
4
|
Pengaduk
|
1
|
5
|
Gelas kimia 500mL
|
1
|
6
|
Gelas kimia 100mL
|
1
|
7
|
Corong
|
1
|
8
|
Kertas saring
|
3
|
9
|
Klem, statif, ring
|
1
|
10
|
Gelas ukur 50mL
|
1
|
B.
Bahan-Bahan
yang Digunakan
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Teh
|
10 kantong
|
2
|
Natrium Karbonat
|
20 gram
|
3
|
Klorofom
|
60mL
|
4
|
Aquades
|
500mL
|
C.
Prosedur
Percobaan
Masukan 10
kantong teh celup kedalam Erlenmeyer dan 20 g natrium karbonat ke dalam
Erlenmeyer 250 mL, tambahkan 225 mL air mendidih. Biarkan campuran selama 7
menit, kemudian dekantasi campuran dalam Erlenmeyer lain. Ke dalam sisa teh
yang berada dalam Erlenmeyer tambahkan 50 mL air panas lalu segera dekantasi
ekstrak teh dan gabungkan dengan ekstrak teh sebelumnya. Didihkan air bersama
sisa teh selama kira-kira 10menit, lalu dekantasi ekstraknya. Dinginkan ekstrak
teh hingga suhu kamar, gabungkan dengan ekstrak yang sebelumnya. Lalu ekstraksi
di dalam corong pisah dengan penambahan 30 mL Klorofoam. Kocok corong pisah
secara perlahan selama kira-kira 5 menit, sesekali kran corong pisah dibuka.
Ulangi ekstraksi dengan menambahkan 30 mL klorofoam ke dalam corong pisah. Lalu
tambahkan kalsium kloridaanhidrat ke dalam gabungan ekstrak sambil
diaduk/digoyang selama 10 menit. Secara hati-hati, dekantasi ekstrak. Lakukan distilasi menggunakan penangas air
untuk menguapkan klorofoam. Timbang produk yang terbentuk akan diperoleh
kristal (kerak) putih kehijauan yang diduga adalah kafein.
BAB IV
ANALISA DATA
DAN PEMBAHASAN
A.
Analisa Data
Kafein yang berada dalam 10 bungkus teh
Dik: Massa Erlenmeyer + kafein =
193.06gram
Massa Erlenmeyer = 191.58gram
Dit: Massa Kafein
Jawab : (Massa
Erlenmeyer+kafein) – (Massa Erlenmeyer)
=
193.06gram - 191.58gram
=
1.46gram kafein
B.
Pembahasan
Sesudah dekantasi yang kedua, sisa daun teh yang berada dalam
Erlenmeyer ditambahkan air lagi dan dipanaskan diatas pemanas selama 20menit,
hal ini bertujuan untuk mengekstrak sisa kafein yang mungkin masih ada dalam
teh.
Ekstrak teh dimasukan kedalam corong pisah lalu ditambahkan
klorofoam. Klorofoam disini berfungsi untuk memisahkan kadar air yang berada
dalam ekstrak, karena ekstrak teh larut dalam klorofoam sedangkan air tidak.
Pada saat pengocokan corong pisah harus di kocok dengan kuat agar
ekstrak teh bisa larut dalam klorofoam, dan kran corong pisah harus sesekali dibuka
karena dalam proses pengocokan dihasilkan gas H2. Apabila kran tidak
dibuka maka tutup corong akan lepas terpental karena dorongan dari gas H2.
Setelah dikocok corong pisah didiamkan sampai terdapat dua bagian, bagian bawah
ekstrak teh dengan klorofoam sedangkan bagian atasnya merupakan air, karena
massa jenis air lebih ringan daripada ekstrak teh dengan klorofoam sehingga
ekstrak teh dengan klorofoam akan berada di bawah.
Ekstrak yang terdapat kafeinnya didistilasi dengan menggunakan
penangas air, agar klorofoamnya dapat teruapkan dan hanya kefein saja yang
terdapat dalam Erlenmeyer. Kafein yang dihasilkan ditimbang dengan
Erlenmeyernya karena kafein yang dihasilkan hanya sedikit. Selisih antara
Erlenmeyer yang ada kafeinnya dengan Erlenmeyer kosong, maka itulah massa
kafein.
BAB V
KESIMPULAN
Ekstraksi adalah metoda pemisahan yang melibatkan proses pemindahan
satu atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa lain dan didasarkan kepada
prinsip kelarutan.
Kafein (C8H10N4O2), ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit. Kafein
terdapat pada teh dan kopi.
Dalam pemisahan
kafein ini menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan menggunakan pelarut
klorofoam.
Pada proses
pemisahan kafein dari teh dengan metode ekstraksi dihasilkan 1.46gram dari 10
bungkus teh celup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar